Praktikum Probstat 1
Name | NRP | Kelas |
---|---|---|
Rr. Diajeng Alfisyahrinnisa Anandha | 5025211147 | Probstat A |
Seorang penyurvei secara acak memilih orang-orang di jalan sampai dia bertemu dengan seseorang yang menghadiri acara vaksinasi sebelumnya.
a. Berapa peluang penyurvei bertemu x = 3 orang yang tidak menghadiri acara vaksinasi sebelum keberhasilan pertama ketika p = 0,20 dari populasi menghadiri acara vaksinasi ? (distribusi Geometrik)
Cara untuk menemukan peluang bertemu 3 orang yang tidak menghadiri acara vaksinasi sebelum keberhasilan pertama ialah menggunakan
dgeom(x, 1 - p)
denganp = 0.20
danx = 3
#a
x <- 3
p <- 0.2
peluang <- dgeom(x, 1 - p)
print(peluang)
Hasil dari peluang penyurvei bertemu 3 orang yang tidak menghadiri acara vaksinasi sebelum keberhasilan pertama dengan menggunakan distribusi geometrik adalah 0,0064
b. Mean Distribusi Geometrik dengan 10000 data random , prob = 0,20 dimana distribusi geometrik acak tersebut X = 3 ( distribusi geometrik acak () == 3 )
Cara untuk menemukan mean dalam distribusi geometrik dengan
n = 10000
dandata random
, serta memilikiprob = 0.20
dandistribusi geometri acak x = 3
maka kita dapat gunakan syntaxrgeom(n, p) == 3
#b
n <- 10000
ratarata <- mean(rgeom(n, p) == 3)
print(ratarata)
Mean dari distribusi geometrik dengan 10000 data random akan menghasilkan rata-rata yang selalu berubah karena kita menggunakan data random. Misal, untuk percobaan pertama, mean yang kita dapatkan adalah
Lalu saat kita nge run lagi, hasil dari mean akan berubah yaitu menjadi
Dari point a dan b, terdapat perbedaan bahwa kalau poin
a
kita mendapatkan peluang distribusi geometrik yangtetap
namun pada poinb
, kita mendapatkan hasil yangberubah-ubah
karena kita menggunakan data random untuk poinb
Membuat histogram
hist()
denganrgeom()
untuk parametern
danp
#d
set.seed(1)
hist(rgeom(n, p), main = "hist")
Rumus
rataan
untuk distribusi geometrik adalah1 / p
dan rumusvariansi
untuk distribusi geometrik adalah(1-p) / (p *p)
#e
rataan = 1 / p
paste("Nilai rataan:", rataan)
varian = (1 - p) / (p ^ 2)
paste("Nilai varian:", varian)
Dari hasil perhitungan diatas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa
rataan
ialah5
dengan variansi20
untuk menemukan peluang dari 4 pasien yang sembuh, kita dapat gunakan
dbinom()
dengan parameterx = 4
,n = 20
, danp = 0.20
n <- 20
p <- 0.2
#a
x <- 4
binom = dbinom(x, n, p)
print(binom)
Maka, peluang terdapat 4 pasien yang sembuh dengan menggunakan distribusi binomial adalah
0.2
untuk membuat histogram dari distribusi binomial dengan angka random, maka kita dapat gunakan
hist()
darirbinom()
#b
hist(rbinom(x, n, p))
Grafik tersebut didapat dari parameter
x
,n
, danp
rumus
rataan
untuk distribusi binomial adalahn * p
dan rumusvariansi
untuk distribusi binomial adalahn * p * q
#c
rataan <- n * p
variansi <- n * p * (1 - p)
print(rataan)
print(variansi)
Hasil
rataan
yang didapat dengan menggunakan distribusi binomial adalah4
danvariansi
nya ialah 3.2
Diketahui data dari sebuah tempat bersalin di rumah sakit tertentu menunjukkan rata-rata historis 4,5 bayi lahir di rumah sakit ini setiap hari. (gunakan Distribusi Poisson)
Untuk menemukan peluang dari 6 bayi yang akan lahir besok, maka kita dapat gunakan distribusi poisson dengan syntax
dpois()
dan parameternyax = 6
danlamda = 4.5
lamda <- 4.5
#a
x <- 6
pel <- dpois(x, lamda)
print(pel)
Peluang 6 bayi akan lahir di rumah sakit besok adalah
0.12812
dengan menggunakan distribusi poisson
b. simulasikan dan buatlah histogram kelahiran 6 bayi akan lahir di rumah sakit ini selama setahun (n = 365)
untuk menemukan histogram dari data poisson, kita dapat gunakan
hist()
denganrpois()
#b
n <- 365
hist(rpois(n, lamda))
Histogram tersebut memperlihatkan data kelahiran 6 bayi yang akan lahir selama setahun
Kesimpulannya ialah untuk poin
a
, kita tidak mengambil kemungkinan 6 bayi lahir dalam satu tahun sedangkan untuk poinb
, kita mengambil kemungkinan 6 bayi akan lahir dalam 1 tahun
rumus
rataan
dari distribusi poisson ialahλ
dan rumusvariansi
pada distribusi poisson ialahλ
juga
#d
rataan <- lamda
variansi <- lamda
print(rataan)
print(variansi)
Hasil
rataan
yaitu4.5
dan hasilvariansi
adalah4.5
juga
untuk menemukan fungsi probabilitas dari distribusi chi-square, kita dapat gunakan
dchisq()
dengan parameterx = 2
danv = 10
x <- 2
v <- 10
#a
peluang <- dchisq(x, v)
print(peluang)
Hasil peluangnya dengan menggunakan chi-square untuk parameter
x = 2
danv = 10
adalah0.007664
untuk menemukan histogram dari chi-square, kita dapat gunakan
hist()
denganrchisq()
dan parametern
danv
#b
n <- 100
hist(rchisq(n, v))
Hasil histogram dari 100 data random dengan menggunakan Chi-Square adalah sebagai berikut
Rumus
rataan
dari distribusi chi-square adalahv
dan rumusvariansi
dari distribusi chi-square adalah2 * v
#c
rataan <- v
variansi <- 2 * v
print(rataan)
print(variansi)
Hasil
rataan
ialah10
danvariansi
adalah10
untuk menemukan fungsi probabilitas dari distribusi exponensial dengan data random ialah menggunakan
rexp()
lamda <- 3
#a
prob <- rexp(1, rate = lamda)
print(prob)
Hasil fungsi probabilitas untuk
λ = 3
pada distribusi exponensial adalah0.05293
untuk menentukan histogram, dapat menggunakan
hist()
denganrexp(n, rate = lamda)
dan parametern
yang diganti-ganti(10, 100, 1000, 10000)
#b
hist(rexp(10, rate = lamda))
hist(rexp(100, rate = lamda))
hist(rexp(1000, rate = lamda))
hist(rexp(10000, rate = lamda))
Petunjuk: Gunakan set.seed(1) Gunakan fungsi bawaan R
Dengan fungsi bawaan R, kita dapat menemukan
mean
denganmean()
darirexp()
dan dapat menemukan variansi dengansd()^2
darirexp()
#c
n <- 100
set.seed(1)
rataan <- mean(rexp(n, rate = lamda))
variansi <- (sd(rexp(n, rate = lamda)))^ 2
print(rataan)
print(variansi)
Hasil dari
rataan
ialah0.343558
danvariansi
adalah0.065607
a. Fungsi Probabilitas dari Distribusi Normal P(X1 ≤ x ≤ X2), hitung Z-Score Nya dan plot data generate randomnya dalam bentuk grafik. Petunjuk(gunakan fungsi plot()).
Keterangan : X1 = Dibawah rata-rata X2 = Diatas rata-rata Contoh data : 1,2,4,2,6,3,10,11,5,3,6,8 rata-rata = 5.083333 X1 = 5 X2 = 6
Disini, untuk menemukan
x1
kita dapat menggunakan fungsifloor()
untuk membulatkanrataan
keangka terkecil
dan untuk menemukanx2
dapat menggunakan fungsiceiling()
untuk membulatkanrataan
keangka terbesar
. Lalu, untuk menemukanrataan
, kita harus cari tau dulu data bangkitan acak di distribusi normal denganrnorm()
dan parameternyan = 100
danmean = 50
. Setelah kita mengetahui data bangkitan acak,rataan
dapat dicari denganmean()
daridata bangkitan acak
Untuk menemukan
z-score
, kita dapat gunakan rumus(data bangkitan acak - rataan) / sd(var)
n <- 100
mean <- 50
sd <- 8
#a
set.seed(1)
var <- rnorm(n, mean, sd)
rataan <- mean(var)
x1 <- floor(rataan)
x2 <- ceiling(rataan)
print(x1)
print(x2)
print(rataan)
zscore <- (var - rataan) / sd(var)
plot(zscore)
Hasil
x1
ialah50
danx2
adalah51
denganrataan distribusi normal
adalah50.871
dan kita juga dapat menemukanZ-score
nya yang dibutuhkan untuk membuatplot()
NRP_Nama_Probstat_{Nama Kelas}_DNhistogram Contoh : 312312312_Rola_Probstat_A_DNhistogram
Untuk membuat histogram dari distribusi normal dengan breaks 50, kita gunakan
hist()
dengan parameterdata bangkitan acak
,breaks
#b
breaks <- 50
hist(var, breaks, main = "5025211147_Rr. Diajeng Alfisyahrinnisa Anandha_Probstat_A_DNhistogram")
Histogram dari distribusi normal dengan breaks 50 ialah
Untuk menemukan variansi dari hasil generate random nilai pada distribusi normal, kita dapat tentukan dengan
(sd(data bangkitan acak))^2
#c
variansi <- (sd(var)) ^ 2
print(variansi)
Dengan hasil variansi dari generate random nilai distribusi normal ialah
51.63277